Asal Usul dan Sejarah Singkat Kerajaan Bali
Kerajaan Bali merupakan salah satu pemerintahan terkuat yang pernah mendiami wilayah NKRI. Kekuasaannya meliputi Pulau Bali itu sendiri serta beberapa pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. Kehadiran kerajaan tersebut tidak dapat dilepaskan dari sejarah salah satu negeri yang dahulu sangat masyur berada di nusantara.
Pada saat Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran, banyak masyarakat dari kerajaan tersebut berbondong-bondong pindah dari wilayahnya. Mereka menyusuri wilayah timur pulau Jawa hingga sampai ke lautan yang merupakan selat antara dua pulau. Dengan semangat tinggi, mereka menyeberangi pulau tersebut dan berpindah ke Bali.
Banyak dari orang-orang di sana mendirikan perkumpulan dan lambat laun semakin membesar. Banyak yang percaya bahwa masyarakatnya merupakan penerus dari Majapahit. Hal ini tidak mengherankan karena warga Bali memang masih memang erat kebudayaan Hindu yang merupakan basis dari tradisi-tradisi Majapahit jaman dahulu.
Letak dan Pendiri Kerajaan Bali
Lokasi keberadaan kerajaan tersebut berada tidak jauh dari Pulau Jawa. Termasuk dalam gugusan kepulauan nusa tenggara yang ada di Indonesia, Kerajaan Bali menempati pulau yang mempunyai sebutan yang sama dengan kekaisaran tersebut. Pemerintahannya diperkirakan muncul pada sekitar abad kesepuluh.
Ditemukan sebuah prasasti yang menunjukkan bahwa pada jaman dahulu berdiri sebuah pemerintahan yang ada di kawasan tersebut. Sebuah batu tulis mengkisahkan bahwa dahulu terdapat seorang raja yang seringkali disebut dengan nama “Ugrasena” yang berkuasa lebih dari 25 tahun lamanya terhitung mulai dari 915 masehi.
Dialah yang dipercaya sebagai sosok yang menjadi pendiri pemerintahan kerajaan tersebut. Dengan nama asli Khesari Warmadewa, ia adalah salah satu orang yang mengungsi ke wilayah baru tersebut tatkala kerajaan induknya mengalami kehancuran. Dia bersama dengan beberapa orang mendirikan sebuah sistem yang akhirnya mampu menjadi sebuah pemerintahan yang kuat.
Kehidupan Kerajaan Bali
1. Kehidupan Politik Kerajaan Bali
Jalannya pemerintahan Kerajaan Bali tidak terlepas dari keikutsertaan dari beberapa kerajaan yang ada di sekelilingnya. Ia bekerja sama dengan salah satu kerajaan besar yang berdiri di Jawa bagian timur, yaitu Medang Kamulan. Oleh sebab itu, dalam salah satu cerita disebutkan bahwa putra mahkota dari Kerajaan ini malah menjadi penguasa di kerajaan tetangga tersebut.
Ialah Raja Udayana yang mempunyai tiga orang buah hati. Salah satu dari ketiga keturunannya tersebut bernama Airlangga. Seperti yang sudah umum diketahui bahwa sosok inilah yang nantinya memegang kendali pemerintahan Medang di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan istri dari Udayana masih memiliki hubungan darah yang sangat dekat kedinastian Isyana yang ada di bagian timur Pulau Jawa.
Tonggak estafet kerajaan tersebut juga terbilang masih dapat dikendalikan karena tidak ditemukan banyak sekali masalah baik itu dari pihak internal kerajaan ataupun di luar istana. Bahkan, hubungan dengan pihak asing juga dapat berjalan cukup mulus.
2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Bali
Hampir sama dengan kebanyakan masyarakat jaman dahulu, hampir seluruh warga Bali mengandalkan tanah mereka untuk menghasilkan sesuatu yang bisa menopang nafas mereka. Dengan letaknya yang cukup strategis dan setidaknya masih memiliki satu gunung, banyak unsur hara terkandung di dalamnya setiap lapisan tanahnya.
Itulah sebabnya warga di sana amat sangat makmur, karena berlimpahnya berbagai hasil alam hasil dari cocok tanam mereka. Selain itu, mereka juga aktif dalam melakukan perdagangan dengan berbagai pihak. Dengan kerja sama yang dilakukan oleh kerajaan tersebut yang cukup luas, ini bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan.
Beberapa alternatif profesi yang dilakukan oleh warganya yaitu ahli pahat ataupun seni lainnya yang seringkali disebut dengan Undagi. Selain itu, ada juga yang ahli dalam membuat aneka jenis barang yang berasal dari perhiasan perak ataupun emas. Mereka yang ahli dalam bidang tersebut disebut sebagai Pande.
3. Kehidupan Sosial Kerajaan Bali
Karena corak dari Kerajaan Bali adalah didominasi oleh unsur agama yang dianutnya, maka terdapat beberapa penggolongan sosial di sana. Kentalnya corak Hindu, membuat masyarakat di sana dibagi ke dalam sebuah sistem kekastaan yang mengkotak-kotakkan beberapa masyarakat. Sistem penggolongan tersebut sama seperti yang ada di Hindu, yaitu berjumlah empat.
Catur warna di sana merupakan representasi dari tipikal-tipikal masyarakatnya yang hidup pada masa itu. Namun, di Bali terdapat penggolongan orang yang tidak termasuk ke dalam empat kasta tersebut baik Brahma, Waisa, ataupun yang lain. Budak di sana merupakan golongan yang berada di luar catur warna yang dimaksud.
4. Kehidupan Agama Kerajaan Bali
Seperti yang telah dipahami bahwa Kerajaan Bali memiliki kultur kepercayaan yang condong ke dalam Agama Hindu. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa kerajaan tersebut mampu berdiri karena banyak dari masyarakatnya merupakan anggota dari masyarakat Majapahit yang masih tetap memegang kepercayaannya.
Selain itu, terdapat kerajaan di Jawa lainnya yang sebelumnya memegang kepercayaan tersebut namun pada akhirnya berubah tatkala rajanya menerima pengaruh Islam. Orang-orang yang masih dengan teguh mempertahankan apa yang diyakininya tersebut datang ke Bali untuk bersama-sama membentuk komunitasnya sendiri.
Sebenarnya Bali merupakan salah satu kerajaan yang cukup terbuka dengan berbagai hal di luar. Ini juga dibuktikan dengan masih adanya orang yang menuju roh leluhur maupun benda mati lainnya. Namun, kebanyakan warganya secara kuat memegang kepercayaan Hindu.
5. Kehidupan Budaya Kerajaan Bali
Setidaknya ada dua kebiasaan yang terdapat pada masyarakat Kerajaan Bali. Dalam hal pewarisan harta benda yang ditinggalkan oleh orang tua kepada seluruh anaknya, Bali memiliki kebiasaan yang memberikan hak lebih kepada keturunan laki-laki. Hal tersebut dipercaya karena laki-laki lebih cenderung mengemban banyak beban daripada saudara perempuannya.
Selain itu juga terdapat pembedaan terdapat kehidupan seni di sana. Saat itu seni harus memiliki perbedaan signifikat terhadap ciri-ciri yang ada di dalamnya. Hal ini karena hasil karya yang dibuat oleh pihak istana ataupun bangsawan lainnya dibedakan dengan hasil yang murni diciptakan oleh masyarakat.
Editor terkait:
Sistem dan Perkembangan Pemerintahan Kerajaan Bali
Pada awal perkembangannya, Kerajaan Bali menganut sistem yang sangat berpedoman pada pemimpinnya. Kekuasaan raja sangat absolut pada masa awal kerajaan ada di dalam masyarakat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, beberapa raja yang meneruskan tahta yang dipegangnya mempunyai pandangan lain.
Oleh karena hal tersebut, dibuatlah sekelompok orang yang dapat dipercaya, memiliki keahlian yang sangat luar biasa, dan juga bisa memberikan ide-ide cemerlang bagi Kerajaan bali. Para penasehat tersebut akan ikut dalam berbagai pengambilan keputusan sang raja. Raja tersebut juga mengangkat seseorang yang diberikan amanah mengendalikan beberapa kekuasaannya, yakni perdana menteri.
Silsilah Raja Kerajaan Bali
1. Sri Ugrasena
Dialah pihak yang dipercaya sebagai pendiri Kerajaan Bali. Namanya disebutkan dalam sebuah prasasti yang disebut dengan Bajong. Namun, bukan Ugrasena yang ada di dalam batu tulis tersebut melainkan nama aslinya yakni Sri Kesari Warmadewa.
Selain itu, terdapat lebih banyak lagi prasasti yang mengkisahkan ceritanya. Hal ini dikaitkan dengan pendirian beberapa tempat-tempat suci pada masanya.
2. Tabanendra Warmadewa
Raja ini berkuasa selama sekitar 12 tahun mulai dari tahun 955 masehi. Pada saat ia berkuasa, ia membuat suatu tempat yang berisikan pusara-pusara sang pemimpin Kerajaan Bali. Pada beberapa wilayah juga diberikan kebijakan yang memicu perkembangannya, yaitu pelepasan wajib pajak yang harus dibayarkan.
3. Jayasingha Warmadewa
Ia merupakan buah hati dari raja yang sebelumnya memimpin kerajaan tersebut. Salah satu capaian dalam pemerintahannya yaitu diadakannya sebuah tempat suci untuk melakukan prosesi pemandian di berbagai ritual dalam agama. Lokasinya ada di dekat Desa Manukraya.
4. Sri Wijaya Mahadewi
Ia merupakan seorang ratu yang pernah memegang estafet kekuasaan Bali. Berdasarkan dari beberapa sumber, ia masih memiliki hubungan darah dengan salah satu tokoh penting di Sriwijaya. Diyakini bahwa ia merupakan buah hati dari Empu Sendok.
5. Dharma Udayana Warmadewa
Ialah raja yang berhasil menghantarkan Bali pada masa-masa kejayaannya. Dengan bantuan yang diberikan baik dari keluarganya maupun pihak-pihak di pemerintahannya, ia mampu membuat kerajaan berada pada waktu-waktu yang begitu memakmurkan segenap rakyatnya.
6. Anak Wungsu
Pemimpin ini sebenarnya mempunyai sebutan yang sangat panjang karena gelar yang diberikan kepadanya. Ia merupakan keturunan langsung dari penguasa yang memimpin sebelum dia. Masa ketika ia berkuasa dicatat dengan baik dalam batu-batuan tulis yang diciptakan atas perintahnya.
7. Bedahulu
Ketika pemimpin Kerajaan Bali ini berkuasa, dia mendapatkan dukungan dari patih-patihnya yang bernama Kebo Iwa dan juga Pasunggrigis. Akan tetapi, dialah yang menjadi raja paling akhir dalam sejarah Bali karena setelah itu kekuasaan jatuh ke tangan Majapahit.
Masa Kejayaan Kerajaan Bali
Ketika berada di waktu kejayaannya, kerajaan tersebut memiliki kondisi yang aman, damai, dan rakyatnya sangat sejahtera. Hal tersebut karena dalam pemerintahan, warga menjadi subjek utama yang menjadi pusat perhatian untuk dimajukan dan juga dimakmurkan.
Apalagi ketika Raja Udayana memegang kekuasaan, berbagai kebijakan dibuat untuk memperlancar kegiatan ekonomi dari seluruh rakyatnya. Hal ini juga tidak terlepas dari kesadarannya akan bantuan pihak lain. Itulah sebabnya ia membentuk suatu dewan yang mampu memberikan pertimbangan-pertimbangan untuknya.
Editor terkait:
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Bali
Hampir sama dengan kebanyakan kerajaan yang pernah ada di Indonesia, alasan mengapa Bali mengalami kemunduran dikarenakan ada berbagai intervensi dari pihak luar terhadap wilayah kekuasaannya. Kerajaan Bali pun juga harus menanggung semua serangan tersebut.
Semuanya menjadi kacau tatkala Majapahit dengan ambisi patihnya mulai mengincar kerajaan tersebut. Gajah Mada sangat agresif dalam memberikan penyerangan dan Bali juga tidak sanggup memberikan perlawanan yang cukup untuk menghalaunya.
Prasasti dan Bukti Peninggalan Kerajaan Bali
1. Prasasti
Berbagai batu tulis bisa ditemukan dengan mudah di daerah Bali. Bukti-bukti eksistensi Kerajaan Bali memang bisa ditemukan dengan cukup mudah. Dimulai dengan Blanjong yang mengkisahkan bagaimana kerajaan tersebut mampu terbangun hingga prasasti yang lainnya.
Pada saat masa kejayaannya, terdapat prasasti yang bernama Panglapuan yang menceritakan kisah tersebut. Inilah bukti bahwa dahulu memang pernah berkuasa seorang pemimpin yang arif. Ada juga batu tulis bernama Gunung Panulisan.
2. Candi
Terkenal dengan sebutan pulau seribu candi, pemerintahan kerajaan tersebut pastinya mempunyai salah satu diantaranya. Ada Candi Wasan di daerah Sukawati dan juga Mengening serta Padas.
3. Pura
Sebagai pulau Dewata, kekuasaan Kerajaan Bali pastinya pernah membangun sebuah tempat peribadatan. Salah satu pura yang merupakan bukti eksistensinya yaitu Agung Besakih yang cukup megah dan sudah diakui sebagai situs warisan dunia.
Baca juga kumpulan materi tentang Sejarah Kerajaan atau materi menarik lainnya di Coinone