Tahukah kamu bahwa islam memiliki aturan untuk segala hal dalam kehidupan, termasuk juga untuk perihal meludah. Mengapa sampai meludah saja ada aturannya? Dalam Islam, umatnya disunnahkan untuk selalu menghias diri dengan tata krama dan adab. Termasuk di dalamnya tentu saja adalah adab dalam berperilaku, dan lebih spesifik lagi tentang cara membuang ludah. Ternyata, ada larangan untuk meludah ke arah kiblat.
Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang perihal larangan meludah ke arah kiblat. Sebagai umat islam, kita patut mengetahuinya sehingga di masa depan akan makin yakin untuk tidak melakukannya. Simak beberapa hadits tentang larangan meludah ke arah kiblat berikut ini :
-
Riwayat Imam Ahmad
Jika salah satu dari kalian sholat, hendaknya tidak meludah ke arah kiblat. Sebab orang yang sholat adalah orang yang sedang bermunajat kepada Allah SWT.
Riwayat ini dengan tegas melarang umat islam untuk meludah terutama ke arah kiblat. Hal ini dimaksudkan demi memberi hormat pada kiblat yang mana digunakan sebagai arah untuk ibadah. Jika memang ingin meludah, sebaiknya diarahkan ke samping kiri atau ke arah lain selain barat, kanan atau kiblat.
-
Sunan Abu Dawud
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam dan Syu’bah dan Aban dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Meludah di Masjid adalah suatu kesalahan dan kafaratnya adalah dengan menutupinya”.
Dari hadits ini dijelaskan bahwa meludah terutama di masjid adalah hal yang dilarang. Dan jika dilakukan, maka ada kafarat atau denda yang wajib dibayar. Denda tersebut adalah seseorang yang meludah tersebut harus menutupi ludah yang sudah ia keluarkan.
-
Sunan An-Nasa’i
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az-Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Sa’id Al Khurdri bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melihat dahak di tembok bagian arah kiblat masjid, maka beliau mengeroknya dengan batu kecil dan melarang untuk meludah di depan atau di samping kanannya. Beliau bersabda, “Hendaklah ia meludah ke arah kiri atau bawah telapak kaki kirinya.”
Hadits ini menambah penjelasan tentang meludah di masjid. Jika dilakukan, sebaiknya diarahkan ke kiri atau bawah telapak kaki kiri. Perihal menutupi ludah, di hadits ini disebutkan bahwa Rasulullah mengerok tembok yang terkena ludah dengan batu kecil.
-
Sunan An-Nasa’i, Kitab Thaharah
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basyar dari Muhammad dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dia berkata; Saya mendengar Al Qasim bin Mihran berkata; dari Abu Rafi’ dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian shalat, maka jangan meludah di depan dan di samping kanannya, tetapi meludahlah di sebelah kirinya atau di bawah telapak kakinya. Jika tidak, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meludah seperti ini di bajunya, lalu menggosoknya.
Menambah penjelasan hadits di atas, meludah jika tidak diarahkan ke sebelah kiri atau telapak kaki, sebaiknya diludahkan ke baju lalu digosok. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
-
Sunan Ibnu Majah, Kitab Mendirikan Sholat dan Sunnah di Dalamnya
Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Akhzam dan ‘Abdah bin Abdullah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shamad berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meludah di kainnya kemudian menggosoknya, padahal beliau dalam keadaan shalat.”
Mengenai kisah Rasulullah meludah di pakaian, dijelaskan lebih lanjut pada hadits ini. Dalam keadaan sholat dan ingin mengeluarkan dahak, Rasulullah mengeluarkan ludah ke pakaiannya lalu menggosoknya. Hal ini semakin memperjelas bahwa adab untuk meludah memang tidak boleh diarahkan ke kiblat atau kanan, terutama ketika sedang sholat.
Sering kali kita memang tidak bisa mengendalikan kapan akan meludah atau mengeluarkan dahak saat batuk. Namun bukan berarti hal ini bisa dilakukan secara sembarangan. Ada aturan dan larangan yang bahkan dianjurkan oleh Rasulullah. Setelah membaca artikel ini, semoga kamu jadi makin tahu bahwa Islam merupakan agama yang istimewa karena mengatur segala aspek dalam kehidupan manusia.